Senin, 07 Juli 2014

Sedang Galau

Maaf yaaa para pembaca, dah lama g posting, maklum hati sedang galau.....he.....he.....he....

Sabtu, 21 Juni 2014

Kamis, 12 Juni 2014

Dokter Termuda didunia

Di saat seseorang pada umumnya menyelesaikan kuliah kedokteran hingga umur 30 tahun atau paling tidak di akhir usia 20-an menjelang 30 tahun, tetapi gadis Muslimah Palestina ini memulai sekolah kedokterannya pada usia 14 tahun, menurut laporan myhijab.info, seperti dilansir World Bulletin.
Menurut laporan, Ia diketahui bernama Eqbal Asa’d. Asa’d mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran dan ditetapkan sebagai dokter termuda di Dunia oleh Guinness World Records.
Setelah ini Asa’d akan pergi ke Ohio, Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikannya untuk meraih cita-citanya menjadi dokter spesialis anak.
Asa’d merupakan salah satu Muslimah yang berprestasi di tingkat dunia dalam dunia ilmu pengetahuan. Selain membanggakan dunia Muslim, prestasi yang diraih Muslimah seperti Asa’d membantah propaganda orang-orang kafir yang menganggap Islam mengekang bahkan melarang pendidikan bagi perempuan.
Dalam Islam, wanita dibebaskan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan umum bahkan dianjurkan, tetapi dalam batas-batas yang dibolehkan syari’at demi menjaga kehormatan wanita.
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2014/06/12/maa-syaa-allah-gadis-palestina-ini-menjadi-dokter-termuda-di-dunia.html#sthash.EeKGi8TE.dpuf
Di saat seseorang pada umumnya menyelesaikan kuliah kedokteran hingga umur 30 tahun atau paling tidak di akhir usia 20-an menjelang 30 tahun, tetapi gadis Muslimah Palestina ini memulai sekolah kedokterannya pada usia 14 tahun, menurut laporan myhijab.info, seperti dilansir World Bulletin.
Menurut laporan, Ia diketahui bernama Eqbal Asa’d. Asa’d mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran dan ditetapkan sebagai dokter termuda di Dunia oleh Guinness World Records.
Setelah ini Asa’d akan pergi ke Ohio, Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikannya untuk meraih cita-citanya menjadi dokter spesialis anak.
Asa’d merupakan salah satu Muslimah yang berprestasi di tingkat dunia dalam dunia ilmu pengetahuan. Selain membanggakan dunia Muslim, prestasi yang diraih Muslimah seperti Asa’d membantah propaganda orang-orang kafir yang menganggap Islam mengekang bahkan melarang pendidikan bagi perempuan.
Dalam Islam, wanita dibebaskan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan umum bahkan dianjurkan, tetapi dalam batas-batas yang dibolehkan syari’at demi menjaga kehormatan wanita.
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2014/06/12/maa-syaa-allah-gadis-palestina-ini-menjadi-dokter-termuda-di-dunia.html#sthash.EeKGi8TE.dpuf
Di saat seseorang pada umumnya menyelsaikan kuliah kedoktera hingga umur 30 tahun atau paling tidak di akhir usia 20-an menjelang 30 tahun. tetapi gadis  Muslimah Palestina ini memulai sekolah kedokterannya pada usia 14 tahun. Menurut laporan myhijab.info, seperti dilansir World Buletin.
Menurut laporan, ia diketahui bernama Eqbal Asa'ad mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran dan ditetapkan sebagai dokter termuda di Dunia oleh Guinness World Records.
Setelah ini Asa'ad dan akan pergi ke Ohio, Amerika serikat untuk melanjutkan pendidikannya untuk meraih cita-citanya menjadi dokter spesialis anak.
Dalam islam, wanita dibebaskan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan umum bahkan dianjurkan, tetapi dalam batas-batas yang dibolehkan syari'at demi menjaga kehormatan wanita.
Di saat seseorang pada umumnya menyelesaikan kuliah kedokteran hingga umur 30 tahun atau paling tidak di akhir usia 20-an menjelang 30 tahun, tetapi gadis Muslimah Palestina ini memulai sekolah kedokterannya pada usia 14 tahun, menurut laporan myhijab.info, seperti dilansir World Bulletin.
Menurut laporan, Ia diketahui bernama Eqbal Asa’d. Asa’d mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran dan ditetapkan sebagai dokter termuda di Dunia oleh Guinness World Records.
Setelah ini Asa’d akan pergi ke Ohio, Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikannya untuk meraih cita-citanya menjadi dokter spesialis anak.
Asa’d merupakan salah satu Muslimah yang berprestasi di tingkat dunia dalam dunia ilmu pengetahuan. Selain membanggakan dunia Muslim, prestasi yang diraih Muslimah seperti Asa’d membantah propaganda orang-orang kafir yang menganggap Islam mengekang bahkan melarang pendidikan bagi perempuan.
Dalam Islam, wanita dibebaskan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan umum bahkan dianjurkan, tetapi dalam batas-batas yang dibolehkan syari’at demi menjaga kehormatan wanita.
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2014/06/12/maa-syaa-allah-gadis-palestina-ini-menjadi-dokter-termuda-di-dunia.html#sthash.EeKGi8TE.dpuf

Cara Mudah Menghafal Al Quran


And indeed we made the Qur’an easy to remember but who is there (to be) Muddakir (Rememberer)?”




CARA MUDAH MENGHAFAL ALQUR'AN
Editted by: Heru Abu Syihab


Semoga Artikel kali ini bermanfaat dan dapat menambah semangat kaum Muslimin untuk dapat menyelesaikan hafalan Al Qur’an yang mulia. Selamat mencoba.
الحمد لله والصلاة والسلام على نبينا محمد ، وعلى آله وصحبه أجمعين

Berikut adalah metode untuk menghafal Al-Quran yang memiliki keistimewaan berupa kuatnya hafalan dan cepatnya proses penghafalan. Kami akan jelaskan metode ini dengan membawa contoh satu halaman dari surat Al-Jumu’ah:

1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali :


يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ

2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali:
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آَيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali:
وَآَخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali:
ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

5. Bacalah keempat ayat ini dari awal sampai akhir sebanyak 20 kali untuk mengikat/menghubungkan keempat ayat tersebut

6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali:
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali:
قُلْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوا إِنْ زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَاءُ لِلَّهِ مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali:
وَلَا يَتَمَنَّوْنَهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ

9. Bacalah ayat kedelapan sebanyak 20 kali:
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

10. Bacalah ayat kelima sampai ayat kedelepan sebanyak 20 kali untuk mengikat/menghubungkan keempat ayat tersebut

11. Bacalah ayat pertama sampai ayat kedelepan sebanyak 20 kali untuk menguatkan/meng-
itqankan hafalan untuk halaman ini

Demikianlah ikuti cara ini dalam menghafal setiap halaman Al-Qur’an. Dan janganlah menghafal lebih dari seperdelapan juz dalam setiap hari agar tidak berat bagi anda untuk menjaganya.
Bagaimana cara menggabungkan antara menambah hafalan dan muraja’ah?

Janganlah anda menghafal Al-Quran tanpa proses muraja’ah/pengulangan. Hal ini dikarenakan jika anda terus menerus menambah hafalan Al-Quran lembar demi lembar hingga selesai kemudian anda ingin untuk mengulang kembali hafalan anda dari awal maka hal itu akan berat dan anda dapati diri anda telah melupakan hafalan yang lalu. Oleh karena itu, jalan terbaik (untuk menghafal) adalah dengan menggabungkan antara menambah hafalan dan muraja’ah.

Bagilah Al-Quran menjadi 3 bagian dimana setiap bagian terdiri dari 10 juz. Jika anda menghafal satu halaman setiap hari, maka ulangilah 4 halaman sebelumnya sampai anda menghafal 10 juz. Jika anda telah mencapai 10 juz, maka berhentilah selama sebulan penuh untuk muraja’ah dengan cara mengulang-ngulang 8 halaman dalam setiap harinya.

Setelah sebulan penuh muraja’ah, maka mulailah kembali untuk menambah hafalan yang baru baik satu atau dua halaman setiap harinya tergantung kemampuan serta barengilah dengan muraja’ah sebanyak 8 halaman dalam sehari.

Lakukan ini sampai anda menghafal 20 juz. Jika anda telah mencapainya, maka berhentilah dari menambah hafalan baru selama 2 bulan untuk mengulang 20 juz. Pengulangan ini dilakukan dengan mengulang 8 halaman setiap hari.

Setelah 2 bulan, mulailah kembali menambah hafalan setiap hari sebanyak satu sampai dua halaman dengan dibarengi muraja’ah/pengulangan 8 halaman sampai anda menyelesaikan seluruh Al-Qur’an.

Jika anda telah selesai menghafal seluruh Al-Qur’an, ulangilah 10 juz pertama saja selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz. Kemudian ulangilah 10 juz kedua selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz bersamaan dengan itu ulangilah pula 8 halaman dari 10 juz pertama. Kemudian ulangilah 10 juz terakhir selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz bersamaan dengan itu ulangilah pula 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.
Bagaimana cara memuraja’ah/mengulang Al-Quran seluruhnya jika saya telah menyelesaikan sistem muraja’ah di atas?

Mulailah dengan memuraja’ah Al-Qur’an setiap hari sebanyak 2 juz. Ulangilah sebanyak 3 kali setiap hari hingga anda menyelesaikan Al-Qur’an setiap 2 minggu sekali. Dengan melakukan metode seperti ini selama satu tahun penuh, maka –insya Allah- anda akan dapat memiliki hafalan yang mutqin/kokoh.
Apa yang harus dilakukan setelah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dalam satu tahun?

- Setelah setahun mengokohkan hafalan Al-Qur’an dan muraja’ahnya, jadikanlah Al-Qur’an sebagai wirid harian anda sampai akhir hayat sebagaimana Rasulullah
صلى الله عليه وسلم menjadikannya sebagai wirid harian. Adalah wirid Rasulullah dengan membagi Al-Qur’an menjadi 7 bagian sehingga setiap 7 hari Al-Qur’an dapat dikhatamkan. Berkata Aus bin Hudzaifah رحمه الله: Aku bertanya pada sahabat-sahabat Rasulullah – صلى الله عليه وسلم – tentang bagaimana mereka membagi Al-Qur’an (untuk wirid harian). Mereka berkata: 3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat, dan dari surat Qaf sampai selesai. (HR. Ahmad). Yaitu maksudnya mereka membagi wirid Al-Quran sebagai berikut:


- Hari pertama: membaca surat “al fatihah” hingga akhir surat “an-nisa”,

- Hari kedua: dari surat “al maidah” hingga akhir surat “at-taubah”,

- Hari ketiga: dari surat “yunus” hingga akhir surat “an-nahl”,

- Hari keempat: dari surat “al isra” hingga akhir surat “al furqan”,

- Hari kelima: dari surat “asy syu’ara” hingga akhir surat “yaasin”,

- Hari keenam: dari surat “ash-shafat” hingga akhir surat “al hujurat”,

- Hari ketujuh: dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-naas”.

Wirid Rasulullah –
صلى الله عليه وسلم – di singkat oleh para ulama dengan perkataan: فمي بشوق (famii bisyauqi). Dimana setiap huruf dari kata ini merupakan surat awal dari kelompok surat yang dibaca setiap hari.
Bagaimana membedakan antara ayat-ayat mutasyaabih/mirip di dalam Al-Qur’an?

Cara yang paling afdhal jika anda mendapati 2 ayat yang mirip adalah dengan membuka mushaf pada setiap ayat yang mirip tersebut, lalu perhatikanlah perbedaan diantara kedua ayat tersebut kemudian berikanlah tanda yang dapat mengingatkan anda akan perbedaan itu. Lalu ketika anda memuraja’ah, perhatikanlah perbedaan yang anda tandai sebelumnya beberapa kali hingga anda mantap menghafal tentang kemiripan dan perbedaan diantara keduanya.
Kaidah-kaidah dan batasan-batasan dalam menghafal Al-Qur’an

o Wajib bagi anda menghafal dengan bantuan seorang ustadz/syeikh untuk membenarkan bacaan anda

o Hafallah 2 halaman setiap hari. Satu halaman setelah Subuh, dan satu halaman lagi sesudah Ashar atau sesudah Maghrib. Dengan cara ini, maka anda akan mampu menghafal Al-Qur’an seluruhnya dengan mutqin/kokoh dalam waktu satu tahun. Adapun jika anda menambah hafalan diatas 2 halaman setiap hari maka hafalan anda akan lemah disebabkan semakin banyaknya ayat yang harus dijaga..

o Hendaklah menghafal dari surat An-Naas sampai Al-Baqarah karena hal tersebut lebih mudah. Namun setelah selesai menghafal seluruh Al-Quran, hendaklah muraja’ah anda dimulai dari surat Al-Baqarah sampai An-Naas

o Hendaklah menghafal dengan menggunakan satu cetakan mushaf karena hal ini dapat menolong anda dalam memantapkan hafalan dan meningkatkan kecepatan dalam mengingat posisi-posisi ayat serta awal dan akhir setiap halaman Al-Qur’an.

o Setiap orang yang menghafal dalam 2 tahun pertama biasanya masih mudah kehilangan hafalannya. Masa ini dinamakan dengan Marhalah Tajmi’ (fase pengumpulan). Janganlah bersedih atas mudahnya hafalan anda hilang atau banyaknya kekeliruan anda. Karena memang fase ini merupakan fase cobaan yang sulit. Dan waspadalah, karena syaithan akan mengambil kesempatan ini untuk menggoda anda agar berhenti dari menghafal Al-Qur’an. Maka janganlah perdulikan rasa was-was syaithan tersebut dan teruskan menghafal karena sesungguhnya itu adalah harta yang sangat berharga yang tidak diberikan pada setiap orang.










PENTINGGGGG!!!!!!!!


Ada 3 prinsip (Three P) yang harus difungsikan oleh ikhwan/akhwat kapan dan dimana saja berada sebagai sarana pendukung keberhasilan dalam menghafal al qur’an. 3P (Three P) tersebut adalah:

1. Persiapan (Isti’dad)
Kewajiban utama penghafal al-qur’an adalah ia harus menghafalkan setiap harinya minimal satu halaman dengan tepat dan benar dengan memilih waktu yang tepat untuk menghafal seperti:
a. Sebelum tidur malam lakukan persiapan terlebih dahulu dengan membaca dan menghafal satu halaman secara grambyangan (jangan langsung dihafal secara mendalam).
b. Setelah bangun tidur hafalkan satu halaman tersebut dengan hafalan yang mendalam dengan tenang lagi konsentrasi
c. Ulangi terus hafalan tersebut (satu halaman) sampai benar-benar hafal diluar kepala

2. Pengesahan (Tashih/setor)
Setelah dilakukan persiapan secara matang dengan selalu mengingat-ingat satu halaman tersebut, berikutnya tashihkan (setorkan) hafalan antum kepada ustad/ustadzah. Setiap kesalahan yang telah ditunjukkan oleh ustad, hendaknya penghafal melakukan hal-hal berikut:
a. Memberi tanda kesalahan dengan mencatatnya (dibawah atau diatas huruf yang lupa)
b. Mengulang kesalahan sampai dianggap benar uoleh ustad.
c. Bersabar untuk tidak menambah materi dan hafalan baru kecuali materi dan hafalan lama benar-benar sudah dikuasai dan disahkan

3. Pengulangan (Muroja’ah/Penjagaan)
Setelah setor jangan meninggalkan tempat (majlis) untuk pulang sebelum hafalan yang telah disetorkan diulang beberapa kali terlebih dahulu (sesuai dengan anjuran ustad/ustadzah) sampai ustad benar-benar mengijinkannya

II. Syarat Utama Untuk Memudahkan Hafalan

1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah.
2. Berniat mendekatkan diri kepada Allah dengan menjadi hamba-hamba pilihanNya yang menjaga al-qur’an.
3. Istiqomah sampai ajal musamma.
4. Menguasai bacaan al-qur’an dengan benar (tajwid dan makharij al huruf).
5. Adanya seorang pembimbing dari ustad/ustadzah (al-hafidz/al-hafidzah).
6. Minimal sudah pernah khatam al-qur’an 20 kali (dengan membaca setiap ayat 5 kali).
7. Gunakan satu jenis mushaf al-qur’an (al-qur’an pojok).
8. Menggunakan pensil/bolpen/stabilo sebagai pembantu.
9. Memahami ayat yang akan dihafal

III. Macam-macam Metode Menghafal

A. Sistem Fardhi
Ikuti langkah ini dengan tartib (urut):
1. Tenang dan tersenyumlah, jangan tegang.
2. Bacalah ayat yang akan dihafal hingga terbayang dengan jelas kedalam pikiran dan hati.
3. Hafalkan ayat tersebut dengan menghafalkan bentuk tulisan huruf-huruf dan tempat-tempatnya.
4. Setelah itu pejamkan kedua mata dan.
5. Bacalah dengan suara pelan lagi konsentrasi (posisi mata tetap terpejam dan santai).
6. Kemudian baca ayat tersebut dengan suara keras (posisimata tetap terpejam dan jangan tergesa-gesa).
7. Ulangi sampai 3x atau sampai benar-benar hafal.
8. Beri tanda pada kalimat yang dianggap sulit dan bermasalah (garis bawah/distabilo).
9. Jangan pindah kepada hafalan baru sebelum hafalan lama sudah menjadi kuat.

Penggabungan ayat-ayat yang sudah dihafal
Setelah anda hafal ayat pertama dan kedua jangan pindah kepada ayat ketiga akan tetapi harus digabungkan terlebih dahulu antara keduanya dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Bacalah ayat pertama dan kedua sekaligus dengan suara pelan lagi konsentrasi.
2. Kemudian bacalah keduanya dengan suara keras lagi konsentrasi dan tenang.
3. Ulangi kedua ayat tersebut minimal 3x sehingga hafalan benar-benar kuat.
Begitulah seterusnya, pada tiap-iap dua tambahan ayat baru harus digabungkan dengan ayat sebelumnya sehingga terjadi kesinambungan hafalan.
4. Mengulang dari ayat belakang ke depan. Dan dari depan ke belakang.
5. Semuanya dibaca dengan suara hati terlebih dahulu kemudian dengan suara keras (mata dalam keadaan tertutup).
6. Begitu seterusnya. Setiap mendapatkan hafalan baru, harus digabungkan dengan ayat/halaman/juz sebelumya.

B. Sistem Jama’i.
Sistem ini menggunakan metode baca bersama, yaitu dua/tiga orang (partnernya) membaca hafalan bersama-sama secara jahri (keras) dengan:
a. Bersama-sama baca keras.
b. Bergantian membaca ayat-an dengan jahri. Keika partnernya membaca jahr dia harus membaca khafi (pelan) begitulah seterusnya dengan gantian.
Sistem ini dalam satu majlis diikuti oleh maksimal 12 peserta, dan minimal 2 peserta. Settingannya sebagai berikut:
a. Persiapan:
1. Peserta mengambil tempat duduk mengitari ustad/ustadzah.
2. Ustad/ustadzah menetapkan partner bagi masing-masing peserta.
3. Masing-masing pasangan menghafalkan bersama partnernya sayat baru dan lama sesuai dengan instruksi ustad/ustadzah.
4. Setiap pasangan maju bergiliran menghadap ustad/ustadzah untuk setor halaman baru dan muroja’ah hafalan lama.
b. Setoran ke ustad/ ustadzah:
1. Muroja’ah: 5 halaman dibaca dengan sistem syst-an (sistem gantian). Muroja’ah dimulai dari halaman belakang (halaman baru) kearah halaman lama.
2. Setor hafalan baru:
a. Membaca seluruh ayat-ayat yang baru dihafal secara bersama-sama.
b. Bergiliran baca (ayatan) dengan dua putaran. Putaran pertama dimulai dari yang duduk disebelah kanan dan putaran kedua dimulai dari sebelah kiri.
c. Membaca bersama-sama lagi, hafalan baru yang telah dibaca secara bergantian tadi.
3. Muroja’ah tes juz 1, dengan sistem acakan (2-3x soal). Dibaca bergiliran oleh masing-masing pasangan. Ketika peserta sendirian tidak punya partner, atau partnernya sedang berhalangan
hadir, maka ustad wajib menggabungkannya dengan kelompok lain yang kebetulan juz,
halaman dan urutannya sama, jika hafalannya tidak sama dengan kelompok lain maka ustad hendaknya menunjuk salah seorang peserta yang berkemampuan untuk suka rela menemani.
c. Muroja’ah ditempat:
1. Kembali ketempat semula.
2. Mengulang bersama-sama seluruh bacaan yang disetorkan baik muroja’ah maupun hafalan baru, dengan sistem yang sama dengan setoran.
3. Menambah hafalan baru bersama-sama untuk disetorkan pada pertemuan berikutnya.
4. Jangan tinggalkan majlis sebelum mendapat izin ustad/ustadzah.

IV. Keistimewaan sistem jama’i
1. Cepat menguasai bacaan al-qur’an dengan benar.
2. Menghilangkan perasaan grogi dan tidak PD ketika baca al-qur’an didepan orang lain.
3. Melatih diri agar tidak gampang tergesa-gesa dalam membaca.
4. Mengurangi beban berat menghafal al-qur’an.
5. Melatih untuk menjadi guru dan murid yang baik.
6. Menguatkan hafalan lama dan baru.
7. Semangat muroja’ah dan menambah hafalan baru.
8. Meringankan beban ustad.
9. Kesibukannya selalu termotivasi dengan al-qur’an.
10. Mampu berda’wah dengan hikmah wa al-mau’idhah al-hasanah.
11. Siap untuk dites dengan sistem acakan.
12. Siap menjadi hamba-hamba Allah yang berlomba menuju kebaikan.

V. Jaminan
1. Hafalan al-qur’an lanyah dan lancar dalam masa tempo yang sesingkat-singkatnya. (perlu bukti, admin imm).
2. Sukses dan bahagia di dunia dan akhirat.
3. Pilihan Allah dan memperoleh surga ‘adn diakhirat nanti (surah fatir:23-24)

VI. Metode Muroja’ah (Pengulangan dan penjagaan fardhi atau jama’i)
Ayat-ayat al-qur’an hanya akan tetap bersemayam didalam hati utu al-‘ilm jika ayat-ayat yang dihafal selalu diingat, diulang dan dimuroja’ah.
Berikut ini cara muroja’ah:
1. Setelah hafal setengah juz/satu juz, harus mampu membaca sendiri didepan ustad/ustadzah dan penampilan.
2. Setiap hari membaca dengan suara pelan 2 juz. Membaca dengan suara keras (tartil) minimal 2 juz setiap hari.
3. Simakkan minimal setengah juz setiap hari kepada teman/murid/jama’ah/istri/
suami dst.
4. Ketika lupa dalam muroja’ah maka lakukan berikut ini:
Jangan langsung melihat mushaf, tapi usahakan mengingat-ingat terlebih dahulu.
Ketika tidak lagi mampu mengingat-ingat, maka silahkan melihat mushaf
dan,
Catat penyebab kesalahan. Jika kesalahan terletak karena lupa maka berilah tanda garis bawah. Jika kesalahan terletak karena faktor ayat mutasyabihat (serupa dengan ayat lain) maka tulislah nama surat/no./juz ayat yang serupa itu di halaman pinggir (hasyiyah).




Metode Menghafal Al-Quran 10 Menit


Perbaiki dan luruskan niat menghafal Al-Quran hanya untuk Allah SWT, perbanyak doa, jauhi jauhi maksiat, kuatkan azam (tekad) dan istiqamah dalam menghafal dan murajaah.
Pertama : 10 menit setelah shalat subuh (3 baris atau kira-kira 20 kata) 1/5 pertama dari satu halaman.
Kedua : 10 menit setelah shalat zhuhur (3 baris atau kira-kira 20 kata) 1/5 kedua dari satu halaman.
Ketiga : 10 menit setelah shalat ashar (3 baris atau kira-kira 20 kata) 1/5 ketiga dari satu halaman.
Keempat : 10 menit setelah shalat maghrib (3 baris atau kira-kira 20 kata) 1/5 keempat dari satu halaman.
Kelima : 10 menit setelah shalat isya (3 baris atau kira-kira 20 kata) 1/5 kelima dari satu halaman.
Keenam : Dan yang terakhir 10 menit setelah shalat witir untuk melakukan muraja’ah (pengulangan) yang telah kamu hafal sejak subuh tadi. Dengan demikian anda telah melalui hari ini dengan menghafal Al-Quran satu halaman penuh.
Selanjutnya luangkan waktu khusus, seperti hari jumat, untuk melakukan murajaah hafalan yang telah anda lakukan dalam satu pekan ini.
Dengan demikian atas izin Allah anda telah berhasil menuntaskan hafalan setengah juz dalam tempo 10 hari.

Cintailah Anakmu Selamanya!

MuslimahZone.com – Pada saatnya, anak-anak akan pergi, meninggalkan kita, sepi. Mereka bertebaran di muka bumi untuk melaksanakan tugas hidupnya, berpencar, berjauhan.
Sebagian di antara mereka mungkin ada yang memilih untuk berkarya dan tinggal di dekat kita agar dapat berkhidmat kepada kita. Mereka merelakan terlepasnya sebagian kesempatan untuk meraih dunia karena ingin meraih kemuliaan akhirat dengan menemani dan melayani kita.
Tetapi pada saatnya, kita pun akan pergi meninggalkan mereka. Entah kapan. Pergi dan tak pernah kembali lagi ke dunia ini.
Sebagian diantara kematian adalah perpisahan yang sesungguhnya; berpisah dan tak pernah lagi berkumpul dalam kemesraan penuh cinta.
Orangtua dan anak hanya berjumpa di hadapan mahkamah Allah Ta’ala, saling menjadi musuh satu sama lain, saling menjatuhkan. Anak-anak yang terjungkal ke dalam neraka itu tak mau menerima dirinya tercampakkan sehingga menuntut tanggungjawab orangtua yang telah mengabaikan kewajibannya mengajarkan agama.
Adakah itu termasuk kita? Alangkah besar kerugian di hari itu jika anak dan orangtua saling menuntut di hadapan mahkamah Allah Ta’ala.
Lalu, apakah yang sudah kita persiapkan untuk mengantarkan anak-anak pulang ke kampung akhirat? Dan dunia ini adalah ladangnya…
Adakah kita benar-benar mencintai anak kita? Kita usap anak-anak kita saat mereka sakit. Kita tangisi mereka saat terluka. Tapi adakah kita juga khawatiri nasib mereka di akhirat?
Kita bersibuk menyiapkan masa depan mereka. Bila perlu sampai letih badan kita. Tapi adakah kita berlaku sama untuk “masa depan” mereka yang sesungguhnya di kampung akhirat?
Tengoklah sejenak anakmu. Tataplah wajahnya. Adakah engkau relakan wajahnya tersulut api neraka hingga melepuh kulitnya?
Ingatlah sejenak ketika engkau merasa risau melihat mereka bertengkar dengan saudaranya. Adakah engkau bayangkan ia bertengkar denganmu di hadapan mahkamah Allah Ta’ala karena lalai menanamkan tauhid di dalam dirinya?
Maka, cintai anakmu untuk selamanya! Bukan hanya untuk hidupnya di dunia. Cintai mereka sepenuh hati untuk suatu masa ketika tak ada sedikit pun pertolongan yang dapat kita harap kecuali pertolongan Allah Ta’ala.
Cintai mereka dengan pengharapan agar tak sekadar bersama saat di dunia, lebih dari itu dapat berkumpul bersama di surga. Cintai mereka seraya berusaha untuk mengantarkan mereka meraih kejayaan, bukan hanya untuk karirnya di dunia yang sesaat.
Lebih dari itu untuk kejayaannya di masa yang jauh lebih panjang, masa yang tak bertepi (akhirat).

Rabu, 11 Juni 2014

Keajaiban selalu Datang akibat Buah Kebaikan




SENJA sore lamat-lamat mulai menghilang dan berganti petang. Tak lama kemudian, adzan Maghrib berkumandang dari sebuah Masjid di wilayah perumahan Semolowaru Elok Surabaya.
Beberapa jamaah di sekitar masjid mulai berbondong-bondong datang guna menunaikan shalat jamaah, termasuk seorang warga sebut saja namanya Sholeh.
“Sudah menjadi rutinitas warga Muslim di sini, menunaikan ibadah shalat Magrib secara berjama’ah,” katanya pada hidayatullah.com hari itu.
Menurut salah satu jama’ah yang rumahnya berada di Blok R, tepat di sebelah selatan masjid ini,  tak kurang dari 3 hingga 4 shaf jama’ah yang menunaikan sholat Magrib di masjid tersebut saban harinya.
Umumnya, jamaah shalat berasal dari warga muslim sekitar perumahan. Meski tak sedikit pula dari warga luar yang singgah sejenak untuk ikut melaksanakan shalat.
2 Juta dapat Kijang Inova
Usahai shalat, perlahan-lahan jamaah mulai hilang satu-demi satu. Masjid mulai sepi kembali. Sementara Sholeh mengajak hidayatullah.com mampir ke rumahnya yang berada tak jauh dari masjid.
Di sebuah ruang mini berukuran 6×3 meter yang merupakan serambi rumahnya, Sholeh menceritakan perjalanan hidupnya yang dinilai selalu ada keajaiban.
Ia mengawali kisah hidup dan usahanya, Meski ia telah memiliki sebuah usaha percetakan, ia mengaku istrinya tetap bekerja luar rumah, di sebuah perkantoran.
“Saya kasihan dengan istri saya, dulu di saat istri saya masih bekerja. Jarak kantor istri dengan rumah kami tinggal lumayan cukup jauh, “ ujar Sholeh.
Dengan berbekal dengan motor istrinya menempuh perjalanan cukup melelahkan, melawan terik mentari yang menyengat kulit. Bahkan menurutnya, tak jarang istrinya kehujanan, ujar pria yang kini memiliki dua orang anak ini.
Berawal dari situlah ia berkeinginan untuk bisa membelikan istrinya sebuah mobil, meski ia tahu bahwa dirinya belum mampu, karena kondisi keuangan masih sangat pas-pasan.
Untuk mengawali keinginannya, satu-satunya cara adalah  menjual salah satu motornya. Dengan niat akan ia gunakan sebagai tambahan DP (Dawn Payment), untuk membeli mobil.
Belum sempat motornya laku dijual, tiba-tiba ada seorang karyawan di usaha percetakannya tertarik ingin membelinya, sebut saja namanya Ramli.
Ramli pun menyatakan keinginannya untuk membeli motor itu.
“Berapa uang yang kamu punya?” tanya Sholeh kepada Ramli.
“Cuma 2 juta aja pak, ini juga sebetulnya tabungan saya untuk persiapan biaya kelahiran istri saya. Tapi gimana lagi, saya juga butuh motor untuk transportasi,” jawab Ramli.
Mendengar hal itu, istri Sholeh menyuruhnya memberikan motor tersebut kepada Ramli secara cuma-cuma. Alasan sang istri, Ramli sudah lama bekerja bersama suaminya.
“Inilah salah satu balas budi kita,” ujar sang istri kepada Sholeh.
Namun, rupanya Sholeh punya pemikiran yang berbeda. Bukannya ia tak mau memberikan motor itu secara gratis kepada Ramli.
Tapi ia ingin mengajarkan Ramli tentang usaha keras tatkala kita ingin memiliki sesuatu. Bukan hanya mengandalkan pemberian orang lain.
Sholeh pun menerima akhirnya menerima uang 2 juta dari Ramli sebagai DP.
“Kekurangannya bisa dicicil saja,” demikian kata Sholeh pada Ramli.
Setelah transaksi dilakukan, motor diserahkan kepada Ramli. Dan uang 2 juta dari Ramli disimpan Sholeh dan tidak digunakan sama sekali. Namun ia punya keingina, suatu saat nanti, uang itu akan ia kembalikan lagi pada Ramli.
Rupanya selang beberapa hari setelah transaksi, istri Ramli yang tengah hamil tua melahirkan. Ramli pun kembali menghadap Sholeh untuk meminjam uang guna membayar semua biaya persalinan istrinya.
Sholeh memberikan pinjaman kepada Ramli sebesar 2 juta (uang DP motor dari Ramli yang masih ia simpan beberapa hari yang lalu).
Beberapa hari kemudian, ternyata Ramli sudah bisa mengembalikan uang 2 juta itu. Namun saat Ramli mengembalikan uang itu, Sholeh  mengembalikan uangnya.
“Pakai saja uang itu untuk kebutuhan istri dan anakmu yang baru lahir, kamu tidak usah lagi melunasi kekurangannya. Motornya pun juga sudah jadi milikmu,” kata Sholeh pada Ramli.
Usai memberikan uang 2 juta kepada Ramli, praktis Sholeh tak memiliki uang sebagai DP membeli mobil, sebagaimana yang selama ini ia bayangkan. Meski demikian, ada kegembiraan dalam hatinya telalah menolong dan memudahkan seseorang, apalagi itu karyawannya sendiri.
Untung tak bisa diraih, malang tak bisa ditolak. Belum sempat ia berfikir jaug, tiba-tiba Allah mengirim seseorang ke rumahnya.
Seseorang itu, tiba-tiba 5 order percetakan dengan nilai cukup besar.
“Subhanallah, 5 orderan itu senilai satu unit mobil yang saya impikan. Bahkan ada kelebihan yang bisa saya tabung,” kata Sholeh dengan mata berbinar kepada hidayatullah.com.
“Inilah The Miracle of Allah (keajaiban hanya milik Allah,red) yang benar-benar nyata menghampiriku. Disaat saya butuh dan ingin sekali membeli mobil untuk istri saya, Allah pun mengabulkannya. Ini tak lepas juga dari doa yang terus saya panjatkan setiap usai shalat baik fardhu maupun sunnah,” ujarnya.
Sholeh-pun percaya, keajaiban selalu mampir dan bersama orang-orang yang selalu berbuat baik dan kebajikan.*/Kisah ini diceritakan langsung oleh Sholeh pada Achmad Fazeri, koresponden hidayatullah.com 

14 Amalan penyubur iman

BARANGSIAPA mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan ia beriman, maka sesungguhnya akan Kami karuniakan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka lakukan,” demikian kutipan Al Quran Surat An-Nahl : 97.
Ada banyak amalan-amalan yang bisa menjaga suburnya iman. Di bawah ini ada 14 amalan harian penyubur iman.
R1. Dzikir Pagi dan Petang
وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلاَ تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf : 205)
2. Rutin Shalat Dhuha
“Pada pagi hari setiap persendian kalian diwajibkan sedekah, setiap ucapan tasbih itu bernilai satu sedekah, setiap kalimat tahmid itu bernilai satu sedekah, satu ucapan tahlil bernilai satu sedekah, satu ucapan takbir bernilai satu sedekah. memerintah yang ma’ruf satu sedekah, mencegah yang mungkar satu sedekah. Dan semua itu bisa diganti dengan dua raka’at shalat dhuha.” (HR. Muslim)
3. Shalat Jamaah Tepat Waktu
Kalau saja manusia tahu pahala panggilan shalat dan shaf awal, kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya selain harus dengan mengundi, pasti mereka akan mengundi.” (HR. Muslim)
4. Menjaga Shalat Rawatib
“Tidaklah seorang hamba melakukan shalat sunnah dengan ikhlas lillahi ta’ala setiap hari sebanyak 12 rakaat, melainkan pasti Allah akan membangunkan rumah di surga.” (HR. Muslim)
5. Membaca Al-Qur’an
“Bacalah al-Qur’an karena sesungguhnya Al-Qur’an akan datang sebagai pemberi syafaat bagi sahabatnya (orang yang rajin qira’ah qur’an).” (HR. Muslim)
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka ia mendapat satu kebaikan dan setiap kebaikan mempunyai sepuluh kelipatan pahala. Aku tidak mengatakan Alif laam mim itu satu huruf, tapi aliif satu huruf, laam satu huruf, dan miim satu huruf.” (HR: Tirmidzi)
6. Berusaha dalam Kondisi Suci
“Siapa yang berwudhu dan membaguskan wudhunya, kesalahan-kesalahannya akan keluar dari jasadnya, bahkan sampai keluar dari ujung-ujung kukunya.” (HR. Muslim)
7. Sedekah Harian
“Seorang lelaki datang menemui rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan bertanya,”Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjawab, “Bersedekahlah saat kau dalam kondisi sehat,kikir, takut miskin, dan sedang berharap menjadi kaya, tidak menunda sampai nyawa sampai di tenggorokan baru kau berkata,”Aku sedekahkan ini untuk si fulan segini,” padahal itu sudah menjadi bagian si fulan (ahli warisnya).” (HR. Bukhari)
8. Membaca
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ
“Katakanlah (wahai Muhammad) adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (QS: Az-Zummar: 9)
9. Istighfar 
“Demi Allah, aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari.” (HR. Muslim)
10. Berwudu sebelum Tidur
Banyak hadits yang menunjukkan Rasululllah menganjurkan untuk bersuci sebelum tidur. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
“Apabila engkau hendak tidur, berwudhulah sebagaimana wudhu ketika hendak shalat. Kemudian berbaringlah miring ke kanan, dan bacalah اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ ، لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ ، اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
“Ya Allah, aku tundukkan wajahku kepada-Mu, aku pasrahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu, karena rasa takut dan penuh haram kepada-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari hukuman-Mu kecuali kepada-Mu. Ya Allah, aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan, dan kepada nabi-Mu yang telah Engkau utus
Jika kamu mati di malam itu, kamu mati dalam keadaan fitrah. Jadikanlah doa itu, sebagai kalimat terakhir yang engkau ucapkan sebelum tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah menyebutkan keutamaan berwudhu sebelum tidur. Orang yang berwudhu sebelum tidur, akan didoakan malaikat.
“Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci.’” (HR. Ibn Hibban)
11. Witir sebelum Tidur
“Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata,”Kekasihku (rasulullah shalallahu alaihi wasalla) mewasiatkan padaku agar melaksanakan shaum tiga hari setiap bulan, dua rakaat dhuha dan shalat witir sebelum tidur.” (Muttafaq `Alaih)
12. Shalat Malam (Qiyamul Lail)
Hadist menyebutkan waktu-waktu paling diijabahnya doa adalah sepertiga malam  terakhir.  Sepertiga malam terakhir sesungguhnya mampu membuat fikiran ini tenang hingga dapat melahirkan ide-ide yang positif dan bermanfaat. Rasulullah telah mengajarkan kepada kita bahwa shalat malam itu adalah sebagai tanda syukur kita kepada Allah.
Abdullah Ibn Muslin berkata, “Kalimat yang pertama kali ku dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam saat itu adalah, “Hai sekalian manusia! Sebarkanlah salam, bagikanlah makanan, sambunglah silaturahmi, tegakkan lah shalat malam saat manusia lainnya sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah)
“Hendaklah kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri pada Allah Swt, penghapus dosa, dan pengusir penyakit dari dalam tubuh.” (HR. At-Tarmidzi)
13.  Shalat Fajar
Dari Aisyah Radhiallahu Anhu, mengatakan, bahwa shalat sunah yang tak pernah ditinggalkan Nabi adalah shalat sunah qabliyah Subuh.
Shalat ini dinamakan shalat Fajar, karena shalat ini dilaksanakan tepat setelah terbit fajar, sebelum pelaksanaan shalat Subuh.
لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيِ الفَجْرِ
“Tidak ada shalat sunah yang lebih diperhatikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari pada dua rakaat fajar.” (HR. Bukhari)
Rasulullah bersabda, “Dua rakaat (Sunnah) sebelum Fajar lebih baik daripada dunia dan segenap isinya.“ (HR. Muslim).
14. Shalat Subuh Berjamaah di Masjid
Shalat Subuh adalah shalat yang paling berat, khususnya berjamaah di masjid. Namun justru di situlah letak keutamaannya. Usman bin Affan berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
“Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656).*