Kamis, 12 Juni 2014

Cara Mudah Menghafal Al Quran


And indeed we made the Qur’an easy to remember but who is there (to be) Muddakir (Rememberer)?”




CARA MUDAH MENGHAFAL ALQUR'AN
Editted by: Heru Abu Syihab


Semoga Artikel kali ini bermanfaat dan dapat menambah semangat kaum Muslimin untuk dapat menyelesaikan hafalan Al Qur’an yang mulia. Selamat mencoba.
الحمد لله والصلاة والسلام على نبينا محمد ، وعلى آله وصحبه أجمعين

Berikut adalah metode untuk menghafal Al-Quran yang memiliki keistimewaan berupa kuatnya hafalan dan cepatnya proses penghafalan. Kami akan jelaskan metode ini dengan membawa contoh satu halaman dari surat Al-Jumu’ah:

1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali :


يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ

2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali:
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آَيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali:
وَآَخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali:
ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

5. Bacalah keempat ayat ini dari awal sampai akhir sebanyak 20 kali untuk mengikat/menghubungkan keempat ayat tersebut

6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali:
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali:
قُلْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوا إِنْ زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَاءُ لِلَّهِ مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali:
وَلَا يَتَمَنَّوْنَهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ

9. Bacalah ayat kedelapan sebanyak 20 kali:
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

10. Bacalah ayat kelima sampai ayat kedelepan sebanyak 20 kali untuk mengikat/menghubungkan keempat ayat tersebut

11. Bacalah ayat pertama sampai ayat kedelepan sebanyak 20 kali untuk menguatkan/meng-
itqankan hafalan untuk halaman ini

Demikianlah ikuti cara ini dalam menghafal setiap halaman Al-Qur’an. Dan janganlah menghafal lebih dari seperdelapan juz dalam setiap hari agar tidak berat bagi anda untuk menjaganya.
Bagaimana cara menggabungkan antara menambah hafalan dan muraja’ah?

Janganlah anda menghafal Al-Quran tanpa proses muraja’ah/pengulangan. Hal ini dikarenakan jika anda terus menerus menambah hafalan Al-Quran lembar demi lembar hingga selesai kemudian anda ingin untuk mengulang kembali hafalan anda dari awal maka hal itu akan berat dan anda dapati diri anda telah melupakan hafalan yang lalu. Oleh karena itu, jalan terbaik (untuk menghafal) adalah dengan menggabungkan antara menambah hafalan dan muraja’ah.

Bagilah Al-Quran menjadi 3 bagian dimana setiap bagian terdiri dari 10 juz. Jika anda menghafal satu halaman setiap hari, maka ulangilah 4 halaman sebelumnya sampai anda menghafal 10 juz. Jika anda telah mencapai 10 juz, maka berhentilah selama sebulan penuh untuk muraja’ah dengan cara mengulang-ngulang 8 halaman dalam setiap harinya.

Setelah sebulan penuh muraja’ah, maka mulailah kembali untuk menambah hafalan yang baru baik satu atau dua halaman setiap harinya tergantung kemampuan serta barengilah dengan muraja’ah sebanyak 8 halaman dalam sehari.

Lakukan ini sampai anda menghafal 20 juz. Jika anda telah mencapainya, maka berhentilah dari menambah hafalan baru selama 2 bulan untuk mengulang 20 juz. Pengulangan ini dilakukan dengan mengulang 8 halaman setiap hari.

Setelah 2 bulan, mulailah kembali menambah hafalan setiap hari sebanyak satu sampai dua halaman dengan dibarengi muraja’ah/pengulangan 8 halaman sampai anda menyelesaikan seluruh Al-Qur’an.

Jika anda telah selesai menghafal seluruh Al-Qur’an, ulangilah 10 juz pertama saja selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz. Kemudian ulangilah 10 juz kedua selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz bersamaan dengan itu ulangilah pula 8 halaman dari 10 juz pertama. Kemudian ulangilah 10 juz terakhir selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz bersamaan dengan itu ulangilah pula 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.
Bagaimana cara memuraja’ah/mengulang Al-Quran seluruhnya jika saya telah menyelesaikan sistem muraja’ah di atas?

Mulailah dengan memuraja’ah Al-Qur’an setiap hari sebanyak 2 juz. Ulangilah sebanyak 3 kali setiap hari hingga anda menyelesaikan Al-Qur’an setiap 2 minggu sekali. Dengan melakukan metode seperti ini selama satu tahun penuh, maka –insya Allah- anda akan dapat memiliki hafalan yang mutqin/kokoh.
Apa yang harus dilakukan setelah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dalam satu tahun?

- Setelah setahun mengokohkan hafalan Al-Qur’an dan muraja’ahnya, jadikanlah Al-Qur’an sebagai wirid harian anda sampai akhir hayat sebagaimana Rasulullah
صلى الله عليه وسلم menjadikannya sebagai wirid harian. Adalah wirid Rasulullah dengan membagi Al-Qur’an menjadi 7 bagian sehingga setiap 7 hari Al-Qur’an dapat dikhatamkan. Berkata Aus bin Hudzaifah رحمه الله: Aku bertanya pada sahabat-sahabat Rasulullah – صلى الله عليه وسلم – tentang bagaimana mereka membagi Al-Qur’an (untuk wirid harian). Mereka berkata: 3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat, dan dari surat Qaf sampai selesai. (HR. Ahmad). Yaitu maksudnya mereka membagi wirid Al-Quran sebagai berikut:


- Hari pertama: membaca surat “al fatihah” hingga akhir surat “an-nisa”,

- Hari kedua: dari surat “al maidah” hingga akhir surat “at-taubah”,

- Hari ketiga: dari surat “yunus” hingga akhir surat “an-nahl”,

- Hari keempat: dari surat “al isra” hingga akhir surat “al furqan”,

- Hari kelima: dari surat “asy syu’ara” hingga akhir surat “yaasin”,

- Hari keenam: dari surat “ash-shafat” hingga akhir surat “al hujurat”,

- Hari ketujuh: dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-naas”.

Wirid Rasulullah –
صلى الله عليه وسلم – di singkat oleh para ulama dengan perkataan: فمي بشوق (famii bisyauqi). Dimana setiap huruf dari kata ini merupakan surat awal dari kelompok surat yang dibaca setiap hari.
Bagaimana membedakan antara ayat-ayat mutasyaabih/mirip di dalam Al-Qur’an?

Cara yang paling afdhal jika anda mendapati 2 ayat yang mirip adalah dengan membuka mushaf pada setiap ayat yang mirip tersebut, lalu perhatikanlah perbedaan diantara kedua ayat tersebut kemudian berikanlah tanda yang dapat mengingatkan anda akan perbedaan itu. Lalu ketika anda memuraja’ah, perhatikanlah perbedaan yang anda tandai sebelumnya beberapa kali hingga anda mantap menghafal tentang kemiripan dan perbedaan diantara keduanya.
Kaidah-kaidah dan batasan-batasan dalam menghafal Al-Qur’an

o Wajib bagi anda menghafal dengan bantuan seorang ustadz/syeikh untuk membenarkan bacaan anda

o Hafallah 2 halaman setiap hari. Satu halaman setelah Subuh, dan satu halaman lagi sesudah Ashar atau sesudah Maghrib. Dengan cara ini, maka anda akan mampu menghafal Al-Qur’an seluruhnya dengan mutqin/kokoh dalam waktu satu tahun. Adapun jika anda menambah hafalan diatas 2 halaman setiap hari maka hafalan anda akan lemah disebabkan semakin banyaknya ayat yang harus dijaga..

o Hendaklah menghafal dari surat An-Naas sampai Al-Baqarah karena hal tersebut lebih mudah. Namun setelah selesai menghafal seluruh Al-Quran, hendaklah muraja’ah anda dimulai dari surat Al-Baqarah sampai An-Naas

o Hendaklah menghafal dengan menggunakan satu cetakan mushaf karena hal ini dapat menolong anda dalam memantapkan hafalan dan meningkatkan kecepatan dalam mengingat posisi-posisi ayat serta awal dan akhir setiap halaman Al-Qur’an.

o Setiap orang yang menghafal dalam 2 tahun pertama biasanya masih mudah kehilangan hafalannya. Masa ini dinamakan dengan Marhalah Tajmi’ (fase pengumpulan). Janganlah bersedih atas mudahnya hafalan anda hilang atau banyaknya kekeliruan anda. Karena memang fase ini merupakan fase cobaan yang sulit. Dan waspadalah, karena syaithan akan mengambil kesempatan ini untuk menggoda anda agar berhenti dari menghafal Al-Qur’an. Maka janganlah perdulikan rasa was-was syaithan tersebut dan teruskan menghafal karena sesungguhnya itu adalah harta yang sangat berharga yang tidak diberikan pada setiap orang.










PENTINGGGGG!!!!!!!!


Ada 3 prinsip (Three P) yang harus difungsikan oleh ikhwan/akhwat kapan dan dimana saja berada sebagai sarana pendukung keberhasilan dalam menghafal al qur’an. 3P (Three P) tersebut adalah:

1. Persiapan (Isti’dad)
Kewajiban utama penghafal al-qur’an adalah ia harus menghafalkan setiap harinya minimal satu halaman dengan tepat dan benar dengan memilih waktu yang tepat untuk menghafal seperti:
a. Sebelum tidur malam lakukan persiapan terlebih dahulu dengan membaca dan menghafal satu halaman secara grambyangan (jangan langsung dihafal secara mendalam).
b. Setelah bangun tidur hafalkan satu halaman tersebut dengan hafalan yang mendalam dengan tenang lagi konsentrasi
c. Ulangi terus hafalan tersebut (satu halaman) sampai benar-benar hafal diluar kepala

2. Pengesahan (Tashih/setor)
Setelah dilakukan persiapan secara matang dengan selalu mengingat-ingat satu halaman tersebut, berikutnya tashihkan (setorkan) hafalan antum kepada ustad/ustadzah. Setiap kesalahan yang telah ditunjukkan oleh ustad, hendaknya penghafal melakukan hal-hal berikut:
a. Memberi tanda kesalahan dengan mencatatnya (dibawah atau diatas huruf yang lupa)
b. Mengulang kesalahan sampai dianggap benar uoleh ustad.
c. Bersabar untuk tidak menambah materi dan hafalan baru kecuali materi dan hafalan lama benar-benar sudah dikuasai dan disahkan

3. Pengulangan (Muroja’ah/Penjagaan)
Setelah setor jangan meninggalkan tempat (majlis) untuk pulang sebelum hafalan yang telah disetorkan diulang beberapa kali terlebih dahulu (sesuai dengan anjuran ustad/ustadzah) sampai ustad benar-benar mengijinkannya

II. Syarat Utama Untuk Memudahkan Hafalan

1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah.
2. Berniat mendekatkan diri kepada Allah dengan menjadi hamba-hamba pilihanNya yang menjaga al-qur’an.
3. Istiqomah sampai ajal musamma.
4. Menguasai bacaan al-qur’an dengan benar (tajwid dan makharij al huruf).
5. Adanya seorang pembimbing dari ustad/ustadzah (al-hafidz/al-hafidzah).
6. Minimal sudah pernah khatam al-qur’an 20 kali (dengan membaca setiap ayat 5 kali).
7. Gunakan satu jenis mushaf al-qur’an (al-qur’an pojok).
8. Menggunakan pensil/bolpen/stabilo sebagai pembantu.
9. Memahami ayat yang akan dihafal

III. Macam-macam Metode Menghafal

A. Sistem Fardhi
Ikuti langkah ini dengan tartib (urut):
1. Tenang dan tersenyumlah, jangan tegang.
2. Bacalah ayat yang akan dihafal hingga terbayang dengan jelas kedalam pikiran dan hati.
3. Hafalkan ayat tersebut dengan menghafalkan bentuk tulisan huruf-huruf dan tempat-tempatnya.
4. Setelah itu pejamkan kedua mata dan.
5. Bacalah dengan suara pelan lagi konsentrasi (posisi mata tetap terpejam dan santai).
6. Kemudian baca ayat tersebut dengan suara keras (posisimata tetap terpejam dan jangan tergesa-gesa).
7. Ulangi sampai 3x atau sampai benar-benar hafal.
8. Beri tanda pada kalimat yang dianggap sulit dan bermasalah (garis bawah/distabilo).
9. Jangan pindah kepada hafalan baru sebelum hafalan lama sudah menjadi kuat.

Penggabungan ayat-ayat yang sudah dihafal
Setelah anda hafal ayat pertama dan kedua jangan pindah kepada ayat ketiga akan tetapi harus digabungkan terlebih dahulu antara keduanya dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Bacalah ayat pertama dan kedua sekaligus dengan suara pelan lagi konsentrasi.
2. Kemudian bacalah keduanya dengan suara keras lagi konsentrasi dan tenang.
3. Ulangi kedua ayat tersebut minimal 3x sehingga hafalan benar-benar kuat.
Begitulah seterusnya, pada tiap-iap dua tambahan ayat baru harus digabungkan dengan ayat sebelumnya sehingga terjadi kesinambungan hafalan.
4. Mengulang dari ayat belakang ke depan. Dan dari depan ke belakang.
5. Semuanya dibaca dengan suara hati terlebih dahulu kemudian dengan suara keras (mata dalam keadaan tertutup).
6. Begitu seterusnya. Setiap mendapatkan hafalan baru, harus digabungkan dengan ayat/halaman/juz sebelumya.

B. Sistem Jama’i.
Sistem ini menggunakan metode baca bersama, yaitu dua/tiga orang (partnernya) membaca hafalan bersama-sama secara jahri (keras) dengan:
a. Bersama-sama baca keras.
b. Bergantian membaca ayat-an dengan jahri. Keika partnernya membaca jahr dia harus membaca khafi (pelan) begitulah seterusnya dengan gantian.
Sistem ini dalam satu majlis diikuti oleh maksimal 12 peserta, dan minimal 2 peserta. Settingannya sebagai berikut:
a. Persiapan:
1. Peserta mengambil tempat duduk mengitari ustad/ustadzah.
2. Ustad/ustadzah menetapkan partner bagi masing-masing peserta.
3. Masing-masing pasangan menghafalkan bersama partnernya sayat baru dan lama sesuai dengan instruksi ustad/ustadzah.
4. Setiap pasangan maju bergiliran menghadap ustad/ustadzah untuk setor halaman baru dan muroja’ah hafalan lama.
b. Setoran ke ustad/ ustadzah:
1. Muroja’ah: 5 halaman dibaca dengan sistem syst-an (sistem gantian). Muroja’ah dimulai dari halaman belakang (halaman baru) kearah halaman lama.
2. Setor hafalan baru:
a. Membaca seluruh ayat-ayat yang baru dihafal secara bersama-sama.
b. Bergiliran baca (ayatan) dengan dua putaran. Putaran pertama dimulai dari yang duduk disebelah kanan dan putaran kedua dimulai dari sebelah kiri.
c. Membaca bersama-sama lagi, hafalan baru yang telah dibaca secara bergantian tadi.
3. Muroja’ah tes juz 1, dengan sistem acakan (2-3x soal). Dibaca bergiliran oleh masing-masing pasangan. Ketika peserta sendirian tidak punya partner, atau partnernya sedang berhalangan
hadir, maka ustad wajib menggabungkannya dengan kelompok lain yang kebetulan juz,
halaman dan urutannya sama, jika hafalannya tidak sama dengan kelompok lain maka ustad hendaknya menunjuk salah seorang peserta yang berkemampuan untuk suka rela menemani.
c. Muroja’ah ditempat:
1. Kembali ketempat semula.
2. Mengulang bersama-sama seluruh bacaan yang disetorkan baik muroja’ah maupun hafalan baru, dengan sistem yang sama dengan setoran.
3. Menambah hafalan baru bersama-sama untuk disetorkan pada pertemuan berikutnya.
4. Jangan tinggalkan majlis sebelum mendapat izin ustad/ustadzah.

IV. Keistimewaan sistem jama’i
1. Cepat menguasai bacaan al-qur’an dengan benar.
2. Menghilangkan perasaan grogi dan tidak PD ketika baca al-qur’an didepan orang lain.
3. Melatih diri agar tidak gampang tergesa-gesa dalam membaca.
4. Mengurangi beban berat menghafal al-qur’an.
5. Melatih untuk menjadi guru dan murid yang baik.
6. Menguatkan hafalan lama dan baru.
7. Semangat muroja’ah dan menambah hafalan baru.
8. Meringankan beban ustad.
9. Kesibukannya selalu termotivasi dengan al-qur’an.
10. Mampu berda’wah dengan hikmah wa al-mau’idhah al-hasanah.
11. Siap untuk dites dengan sistem acakan.
12. Siap menjadi hamba-hamba Allah yang berlomba menuju kebaikan.

V. Jaminan
1. Hafalan al-qur’an lanyah dan lancar dalam masa tempo yang sesingkat-singkatnya. (perlu bukti, admin imm).
2. Sukses dan bahagia di dunia dan akhirat.
3. Pilihan Allah dan memperoleh surga ‘adn diakhirat nanti (surah fatir:23-24)

VI. Metode Muroja’ah (Pengulangan dan penjagaan fardhi atau jama’i)
Ayat-ayat al-qur’an hanya akan tetap bersemayam didalam hati utu al-‘ilm jika ayat-ayat yang dihafal selalu diingat, diulang dan dimuroja’ah.
Berikut ini cara muroja’ah:
1. Setelah hafal setengah juz/satu juz, harus mampu membaca sendiri didepan ustad/ustadzah dan penampilan.
2. Setiap hari membaca dengan suara pelan 2 juz. Membaca dengan suara keras (tartil) minimal 2 juz setiap hari.
3. Simakkan minimal setengah juz setiap hari kepada teman/murid/jama’ah/istri/
suami dst.
4. Ketika lupa dalam muroja’ah maka lakukan berikut ini:
Jangan langsung melihat mushaf, tapi usahakan mengingat-ingat terlebih dahulu.
Ketika tidak lagi mampu mengingat-ingat, maka silahkan melihat mushaf
dan,
Catat penyebab kesalahan. Jika kesalahan terletak karena lupa maka berilah tanda garis bawah. Jika kesalahan terletak karena faktor ayat mutasyabihat (serupa dengan ayat lain) maka tulislah nama surat/no./juz ayat yang serupa itu di halaman pinggir (hasyiyah).




Metode Menghafal Al-Quran 10 Menit


Perbaiki dan luruskan niat menghafal Al-Quran hanya untuk Allah SWT, perbanyak doa, jauhi jauhi maksiat, kuatkan azam (tekad) dan istiqamah dalam menghafal dan murajaah.
Pertama : 10 menit setelah shalat subuh (3 baris atau kira-kira 20 kata) 1/5 pertama dari satu halaman.
Kedua : 10 menit setelah shalat zhuhur (3 baris atau kira-kira 20 kata) 1/5 kedua dari satu halaman.
Ketiga : 10 menit setelah shalat ashar (3 baris atau kira-kira 20 kata) 1/5 ketiga dari satu halaman.
Keempat : 10 menit setelah shalat maghrib (3 baris atau kira-kira 20 kata) 1/5 keempat dari satu halaman.
Kelima : 10 menit setelah shalat isya (3 baris atau kira-kira 20 kata) 1/5 kelima dari satu halaman.
Keenam : Dan yang terakhir 10 menit setelah shalat witir untuk melakukan muraja’ah (pengulangan) yang telah kamu hafal sejak subuh tadi. Dengan demikian anda telah melalui hari ini dengan menghafal Al-Quran satu halaman penuh.
Selanjutnya luangkan waktu khusus, seperti hari jumat, untuk melakukan murajaah hafalan yang telah anda lakukan dalam satu pekan ini.
Dengan demikian atas izin Allah anda telah berhasil menuntaskan hafalan setengah juz dalam tempo 10 hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar