Kamis, 05 Juni 2014

Demi Karakter Fiktif Slender Man, 2 Remaja Putri Tusuk Temannya 19 Kali

Dua remaja putri berusia 12 tahun di negara bagian Wisconsin, Amerika Serikat, menusuk temannya sendiri demi sesosok karakter fiktif online Slender Man.
Morgan Geyser dan Anissa Weier dijerat pasal upaya pembunuhan dengan ancaman penjara 65 tahun.
Korban yang tidak disebutkan namanya ditusuk 19 kali oleh kedua remaja putri itu pada hari Sabtu (31/5/2014), lalu ditinggal sendirian di hutan.
Kedua gadis remaja itu dilaporkan sengaja merencanakan kejahatannya demi menunjukkan dedikasinya kepada Slender Man (Slenderman), karakter fiktif yang muncul di cerita-cerita khayalan di laman situs Creepypasta.
Korban, yang juga berusia 12 tahun, ditemukan oleh seorang pengendara sepeda pada hari Sabtu lalu, ketika merangkak keluar dari rimbun pepohonan dengan luka tusuk di bagian lengan, kaki dan badannya.
Korban dilaporkan dalam kondisi stabil Senin malam oleh media-media setempat, lansir BBC Rabu (3/6/2014).
Menurut polisi, kedua pelaku ditemukan kemudian sedang berjalan di dekat jalan raya setempat. Satu bilah pisau ditemukan di ransel salah satu remaja putri itu.
Awalnya kedua remaja itu berencana menusuk korban saat bermalam di rumah salah satu teman sekelas itu. Tetapi, mereka kemudian memutuskan untuk menusuk teman sekolahnya keesokan pagi di hutan taman nasional terdekat.
Saat diinterogasi petugas, kedua gadis belia itu mengaku percaya kepada tokoh paranormal fiktif Slender Man dan ingin menjadi “sekutunya” dengan cara membunuh guna menunjukkan kesetiaan mereka.
Setelah melakukan aksinya, kata polisi, keduanya bermaksud pergi ke tempat kediaman Slender Man, yang mereka yakini ada di Hutan Nasional Nicolet, Wisconsin.
Kedua pelaku ditahan dengan uang jaminan US$500.000. Mempertimbangkan kejahatan berdarah dingin yang dilakukannya, mereka kemungkinan akan diadili dan diperlakukan sebagaimana pelaku kejahatan dewasa.
Dalam pernyataannya, pengelola situs Creepypasta menyampaikan duka cita kepada korban dan keluarga atas peristiwa mengerikan itu, tetapi mereka bersikukuh menyatakan bukan kesalahan pihaknya kejahatan keji itu terjadi.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar